Jumat, 19 Februari 2016

Setengah Hari Menemani Penyidik KPK

 Bekerja di salah satu instansi pemerintah yang banyak berhubungan dengan penghasilan dan kekayaan warna negara sudahlah pasti sedikit banyak mengetahui seluk beluk rahasia para orang-orang besar. Sangat lumrah, apalagi jika memahami undang-uandang dan peraturan yang berlaku maka dengan analisa yang logis dapat disimpulkan garis-garis besar perkara. Rasanya berbeda dengan apa yang dibaca di surat kabar atau media lainnya.
 Pemberitahuan akan datangnya para petugas KPK sudah sejak berbulan-bulan yang lalu. Ada dua buah surat tentang perihal daftar berkas-berkas yang berbeda. Walau pun surat tersebut mengarah pada kasus yang sama tetapi isi permintaan berkas dan tujuan surat berbeda. Sebenarnya wajar saja karena masalah birokrasi yang masih tetap mempertahankan hirarki vertikal rantai komando dan juga ada temuan lain sehingga berkas yang diminta juga berubah. Berkas pun sudah diusahakan dicari semaksimal mungkin namun kepastian tanggal datangnya para penyidik dan petugas KPK belum tentu tanggalnya.
 Akhirnya pada surat yang ketiga sangat jelas tentang pemberitahuan waktu kedatangan, berkas-berkas yang harus dipersiapkan dan agenda kegiatan selama di kota ini beserta nomor kontak yang bisa dihubungi. Berkas telah dipersiapkan dan memang bersifat rahasia. Tim koordinasi dari kantor sudah terbentuk.
 Ketika hari H dimana petugas dan penyidik KPK tiba, penyambutan tetap dilakukan seperti terhadap para –para pejabat dan pemegang kepentingan lainnya. Jamuan makan, kendaraan dan sarana kantor telah dipersiapan. Tetapi mereka memang beda, begitu sampai langsung memperkenalkan diri dan maksud kedatangan dengan basa-basi seperlunya. Jamuan makan ditolak dengan halus dan tegas apalagi sarana lain yang membengkakkan budget kantor. Hanya air minum dalam kemasan yang mereka minum. Sangat mungkin hal ini untuk menjaga netralitas KPK sehingga terhindar dari kepentingan-kepentingan pihak lain yang punya hubungan dengan pihak yang akan diperiksa. Juga sangat logis “kekakuan” mereka juga untuk menjaga dan mempertahankan diri dari segala niat jahat orang-orang yang merasa terancam. Tetapi di kantor kami mereka masih bisa tersenyum. Cukup layak jika hal ini bisa ditiru oleh pejabat dan pemangku kepentingan untuk tidak terlalu ingin disambut manja dan dibuai mesra.
 Berkas-berkas yang telah dipersiapkan, selanjutnya akan dibuat salinan. Maka dibutuhkan pendamping internal kantor agar bisa menemani dan menjaga berkas tersebut. Berkasnya cukup banyak sehingga butuh koper besar untuk memasukkan berkas. Penyalinan berkas butuh cepat sehingga disebarkan ke beberapa toko dan tetap dijaga oleh petugas kantor. Walau pun kami sendiri lebih percaya dengan toko tempat fotocopy, tetapi hal ini juga tidak boleh ditinggalkan dan juga di setiap tempat fotocopy ada satu orang petugas KPK. Pantas saja jika mereka datang ber-6, dan memang bukan untuk numpang liburan.
 Sambil menunggu proses photocopy, dengan ditemani seorang petugas KPK maka banyak cerita yang bisa dibicarakan. Tentu saja tidak boleh mengangkat isu-isu sensitif, isu-isu negatif, mengingat sopan santun dan kapasitas siapa yang bertanya. Hal-hal sepela yang menyenangkan jadi bahan pembicaraan. Tempat dan jenis wisata memang favorit bahasan para pendatang. Tentu saja Sabang dengan wisata alam dan diving termurah se-Indonesia yang direkomendasikan sebagai salah satu alternatif wisata karena mereka sedang berada di Banda Aceh. Pertanyaan mengenai peraturan bidang perpajakan juga sering ditanyakan. Alhamdulillah semua lancar dijawab tanpa perlu menyinggung contoh-contoh Wajib Pajak, tanpa perlu menjelaskan detail pelakunya dan cukup dijawab secara garis besar.
 Di sela menunggu siapnya salinan, para “tuan rumah” dijamu oleh orang KPK. Suguhan teh kemasan dan roti dari toko kualitas terbaik awal mula dari “penjamuan yang terbalik” ini. Siangnya setelah proses salinan selesai, mereka juga mengajak makan di rumah makan yang menunya sudah cukup dikenal. Mereka betul-betul menghindari kantor yang membayar. So professional dan kaminya yang nikmat.
 Memang ada beberapa pertanyaan tentang orang dan badan usaha sebagai objek penyidikan KPK . Tetapi sifatnya lebih pada berkas dan kearsipan kantor yang menyangkut objek penyidikan. Pertanyaannya lumayan banyak beserta juga pertanyaan tentang peraturan-peraturannya, hanya saja mereka para anggota KPK tidak bersifat “mencari-cari” kesalahan. Mereka masih menganggap dan mengharapkan kami sebagai partner yang baik membantu mereka mengungkapkan kasus. Oleh karena itu kami tidak merasa tertakan dan kaku.
 Akhirnya setelah salinan berkas selesai, berita acara penyegelan dan penyitaan salinan berkas (red- bahasa tidak separah kenyataan) dibuat sedetail mungkin beserta nomor serinya. Salinan berkas berupa hardcopy dan softcopy (file data komputer) juga ada listnnya. Nomor seri CD blank yang telah diburn juga dicatat. Setiap halaman juga harus diparaf oleh masing-masing orang yang tertera di berita acara. Dibuat dalam rangkap enam yang mana notebook dan printer beserta alat kerja yang lain juga mereka bawa sendiri. Alat-alat komputernya lumayan canggih.
 Cukup lelah, yang mana pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan KPK juga sering diganggu para warga negara yang meminta pelayanan tanpa antri sehingga iklannya banyak. Butuh waktu dari jam 8.30 pagi s.d jam 3.30 sore.
 Dari percakapan ringan, mereka ber-6 para petugas KPK memiliki latar belakang yang berbeda. Dan juga karakter penampakan pertama juga banyak perbedaan. Ada yang ramah, ada yang cerewet, ada yang cuek dan juga ada yang tampak jutek wajahnya. KPK sebelum mengurus suatu kasus, mereka juga berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan sehingga tidak terjadi double penyidikan dan tumpang tindih wewenang. Walaupun memang ada kriteria-kriteria pembagian wewenang menangani kasus korupsi, namun tim koordinasi kasus tetap melakukan konfirmasi kedua intansi lain. KPK adalah badan layanan publik yang bentuknya seperti BUMN yang mana para pegawai tetap nyan tidak masuk dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, yang mana jika KPK dibubarkan maka pegawai KPK tidak bisa dipindahkan ke instansi pemerintah yang lain.
 Semoga ke depannya KPK makin kuat, makin bersih dan tetap menjadi instansi yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat Indonesia. Untuk keadilan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar