Jumat, 18 Desember 2015

Alasan orang pintar tidak pintar atau malas menulis

Adalah sebuah keberuntungan jika bershahabat dengan orang yang pintar atau ahli di bidangnya. Ibarat seorang pembuat parfum, paling tidak kita bisa mencium semerbak wanginya. Selain menambah ilmu juga menambah wawasan. tetapi banyak juga dari mereka yang tidak pintar berbagi, jangankan berbagi tulisan, berbicara dan menjelaskan saja bagi mereka yang benar-benar pintar adalah sesuatu yang susah. Namun apa yang kira-kira alasan dibalik hal tersebut.
mendengar lebih baik dari pada berbicara
 Bagi yang sependapat bahwa menulis itu adalah bentuk lain dari berbicara maka ini menjadi alasan yang masuk akal. Apalagi jika sependapat bahwa membaca adalah bentuk lain dari mendengar. Jika mau diperluas, maka dosa akibat mendengar lebih ringan dari pada apa yang ditimbulkan lidah. Dan juga sudah lumrah jika ciri-ciri orang pintar itu umumnya pendiam. Mereka juga lebih memilih mendengar dan membaca untuk menambah ilmu.
Memberikan fakta & rujukan, bukan pendapat
 Ini adalah sebagai salah satu bentuk tanggung jawab ilmiah karena sebuah kebenaran itu berawal dari sebuah pendapat yang sudah diuji, punya bukti, dan tahan terhadap bantahan. Sebenarnya ada juga bentuk pendapat dari orang pintar, contohnya yaitu teori dan hipotesa. Hanya saja bentuk pendapat ilmiah tersebut tetap punya rujukan, percobaan dan didukung dengan fakta. Ujung-ujungnya ada juga teori dan hipotesa yang telah terbantahkan.
 Orang pintar atau ahli tidak hanya rama-ramai melontarkan pendapat. Biasanya perang lontar pendapat sering terjadi pada perdebatan, baik lisan ataupun tulisan, terutama pada debat kusir. Anehnya juga ada yang mengaku-ngaku pintar tapi hampir tidak bisa membedakan antara fakta dan pendapat
Tidak suka curhat
Ini sudah sangat jelas jika banyak orang menggunakan internet dan media sosial untuk curhat, terutama masalah pribadi atau diri orang lain. Ada juga curhat yang seharusnya disensor dan tidak perlu ditampilkan secara umum. Adakah bertambahnya ilmu dengan cara curhat di internet atau medsos? Malahan bisa menjadikan terbongkarnya aib dan kelemahan diri.
Ilmiah, sistematis dan tidak menarik
 Pernah baca jurnal? Atau skripsi dan tesis? Jika tidak merasa cepat bosan, maka orang tersebut punya kemampuan di atas rata-rata. Umumnya orang cepat merasa bosan karena penyajiannya yang ilmiah dan sistematis dan cenderung tidak naratif. Atau pernah mendengarseorang dosen menjelaskan science dengan menggunakan diagram, garis-garis dan serta pembagiannya? Dengan cara tersebut memudahkan penjelasannya. Tetapi ketika hal-hal tersebut dituangkan ke dalam sebuah artikel, yang akan dibaca dan dikonsumsi khalayak ramai, mungkin akan menjadi sulit karena terkurung oleh persepsi ilmiah dan sitematis.
Kurang komunikatif dan kurang mengasah kemampuan menulis.
 “berbicaralah dengan orang lain sesuai kemampuan akalnya”, ini sebuah saran yang cukup efektif dalam komunikasi. Sebuah komunikasi yang baik adalah terciptanya satu kepahaman yang sama tentan maksud komunikator oleh si penerima pesan (komunikan). Maka mempelajari ilmu dan teknik komunikasi akan sangat membantu dalam setiap aspek kehidupan. Selain itu salah satu media komunikasi adalah tulisan. Pemilihan kata, penggunaan kata serapan dan istilah perlu diperhatikan supaya maksud dan tujuan komunikasi dapat diterima dengan baik. Butuh banyak latihan menulis.
Tidak money oriented dan plagiat.
Teknologi juga bagaikan dua sisi uang logam, memudahkan manusia dan memanjakan manusia. Teknologi memudahkan menyampaikan informasi dan pengetahuan, tetapi para plagiator juga menggunakan teknologi untuk ritualnya. Dimana salah satu maksud plagiat itu untuk menghasilkan berkah pundi-pundi kesejahteraan untuk keuntungan pribadi. Orang pintar atau ahli umumnya bukan termasuk plagiator.

 Artikel di atas adalah salah satu bentuk opini. Opini yang didasarkan pengalaman dan pengamatan. Walaupun opini, paling tidak bukan plagiat. Dan juga dapat penulis tidak sependapat dengan pernyataan “orang pintar harus minum jamu bla bla bla”

Jumat, 04 Desember 2015

Umrah semurah-murahnya ala backpacker se-Indonesia



                Mungkinkah umrah ala  backpacker? Yaaa… sebenarnya yang perlu diluruskan adalah apa  itu backpacker itu sendiri dan bagaimana keterkaitannya dengan pelaksanaan umrah. Travel ala backpacker itu sendiri mempunyai kriteria sebagai berikut; independen (tanpa agen travel), biaya murah, mempunyai resiko dan punya pengetahuan. Sebenarnya umrah tanpa ada sedikit pun andil travel hampir tidak mungkin. Hal ini karena pengurusan visa harus melalui travel (untuk selanjutnya akan dibahas). Namun berangkat dari nurani untuk memudahkan semua orang ke Mekah, dan juga panggilan Allah itu bagi yang mampu (dan bukan yang hanya kaya), maka komunitas Umrah ala Backpacker (selanjutnya disingkat UbePe) terbentuk. Umrah  ala backpacker sebenarnya gaungnya sudah mulai dan bergema di dunia maya media sosial. Ditambah lagi dengan kegiatan seminar sehari “Now everyone can umrah” yang diselenggarakan oleh Mbak Elly Basrah Lubis (CEO group Ayo Ke Mekah) dan Eva Yahya Zubaidi di asrama haji Banda Aceh, dan untuk wilayah Aceh dikoordinasi oleh pasangan ganda campuran Mustafa Kamal jenggot dan Fri Okta Fenni.
                Lalu bagaimanakah prinsip kerja UBePe tersebut? Singkatnya jika seseorang ingin berumrah dengan biaya murah dan dengan pilihan sarana (waktu, tiket, akomodasi hotel) sesuai keinginan sendiri, maka setelah mempunyai passport harus segera bergabung ke komunitas UBePe. Hal ini untuk menambah pengetahuan, bisa sharing info tiket murah atau info keberangkatan. Karena Setelah bergabung ke komunitas UbePe, kita bisa mengetahui teman-teman yang akan berangkat sama-sama ke tanah suci. Jika sudah terbentuk gelombang keberangkatan, maka group bisa menentukan agen travel untuk pengurusan visa dan kontrak LA (landing arrangement). Yang namanya kalau sudah berjamaah, maka  resiko  bisa diminimalisir dan lebih berkah. Dan juga pernah seseorang di antara jamaah umrah mendapat tiket sekitar 6,2 juta PP Banda Aceh – Jeddah.  Untuk selanjutnya tentang UBePe, coba baca buku di bawah ini.


                Mengenai biaya umrah sebenarnya punya tiga komponen  utama, yaitu; tiket (sekitar 600 per mil), landing arrangement (sekitar 280 per mil) dan visa dan lain-lain (sekitar 120 per mil). Landing Arrangement (LA) ini mencakup kontrak penginapan hotel, kontrak bus, makan dan lain-lain yang mana pengurusan LA ini dilakukan oleh agen travel melalui provider dalam negeri. Visa hanya akan dikeluarkan pihak Saudi apabila calon jamaah umrah sudah punya tiket dan kontrak hotel dan bus. Saudi tidak bersedia jika jamaah umrah dari luar negeri terlantar dan tidur di mesjid. Jadi tetap saja ada andil agen travel di UBePe, hanya saja biayanya lebih murah apalagi dilakukan secara berjamaah. Lagi pula kita bisa tentukan kualitas hotel dan teman sekamar. Deal-Dealan sama travel umrah.
                Pasti tidaknya kita umrah sangat bergantung pada tiket dan keluarnya izin visa. Visa (terutama visa umrah selama 14 hari) dikeluarkan melalui agen travel dalam negeri melalui provider lalu melalui  muassasah (lembaga/yayasan) di Saudi Arabia. Visa paling cepat keluar perkiraannya selama 1,5 bulan. Visa haji dan umrah sebenarnya gratis tetapi kita teteap membayar sekitar 75-80 dolar untuk jasa kepengurusan. Sebenarnya ada juga jenis visa yang lain, tetapi berbiaya mahal dan secara prinsip tidak masuk dalam kategori backpacker.
                Beberapa perbedaan UBePe dan umrah regular bisa diuraikan sebagai berikut; di UBePe kita bisa langsung megang tiket dan visa tetapi di umrah regular kita hanya akan pegang sehari sebelum berangkat, di UBePe kita bisa tahu sejauh mana progress keberangkatan kita sedangkan di umrah regular kita cuma terima beres; UbePe lebih murah, lelah dan menantang sedangkan di umrah regular lebih mahal dan santai. Dan juga ada sudah mulai  ada umrah reguler dengan prinsip backpacker tetapi tetap mencantumkan embel-embel nama travelnya. Hal ini untuk lebih mudah dikoordinir.
                Sebagai gambaran biaya UBePe adalah sekitar 14 juta untuk 12 hari, dengan fasilitas penerbangan menengah ke bawah, hotel maksimal bintang 3 dan sekamar 4 orang. Bisa saja lebih murah dan lebih mahal karena kualitas menentukan harga. Jadi...., sudah siapkah kita umrah ke tanah suci..!!! Selamat beribadah, taqabbala Allah.






Minggu, 25 Oktober 2015

Baca Istighfar, 3 nomor undian dapat hadiah

          Minggu ini aku dan bersama dua anakku mengikuti acara jalan santai. Jam 7 pagi sudah stand by di Gedung Keuangan Negara bersama-sama peserta lain untuk menanti pelepasan gerak jalan santai. Kalau bukan hadiah yang lumayan menggiurkan mungkin aku tak ambil bagian, lagi pula tidak wajib, dan juga atas usul temanku aku akhirnya ikut untuk lebih mengenal kawan-kawan yang lain di kantor yang berbeda. Anak-anak pun sangat semangat ingin jalan santai. Dengan segudang alasan aku mantap ikut jalan santai.
          Sebenarnya aku antipati dengan yang namanya hadiah. Itu hanyalah keberuntungan. Hanya seorang pemalas saja yang menunggu rezeki hadiah. Namun tak dapat aku pungkiri aku juga berharap dapat hadiah utama TV layar datar sebagai pengganti TV tabung di rumah. Yaa.. iseng-iseng berhadiah.
          Jalan santai sudah dimulai, tali sudah dipotong. Aku dan kedua anakku masing-masing dapat jatah nomor undian. Jadinya kami punya 3 nomor undian yang nantinya ketiga nomor itu dapat jatah undian.
          Di tengah perjalanan jalan santai ini, aku banyak melihat bagian belakang (maaf bokong) dan massa depan (maaf, payudara) yang wow..., hanya saja ketika makhluk lain jenis ini dekat dengan kami, aku berusaha melewati mereka. Kalau menuruti hawa nafsu, ingin selalu cari-cari kesempatan atas apa yang mereka perlihatkan. Mereka secara agak sengaja memperlihatkan tetapi mereka tidak mengatakan. Lagi pula jika aku tidak jaga mata, rezeki menang undian tidak akan menghampiriku, pikirku saat itu. Anakku juga butuh dididik untuk lebih sama-sama jaga mata. Akhirnya tak terasa kami finish di barisan kelompok terdepan.
          Jalan santai sudah selesai, selanjutnya makan sambil istirahat yang diselingi live music dari mereka yang punya passion di bidang itu. Anakku Si Sulung dan Yang Kedua asik bermain di lapangan rumput. Aku duduk sambil memperhatikannya.
           Tiba-tiba aku teringat terjemahan Surah Nuh, 71, yang mana di ayat-ayat awal, Nabi Nuh AS mengajak kaumnya yang mulai ingkar agar bertaubat dan beristighfar kepada Allah karena dengan istighfar Allah akan menurunkan hujan, memperbanyak anak dan harta sebagai rezeki yang baik. Langsung saja aku ambil smartphone, dengan meniru irama Syekh Abdur Rasyid Ash Shufi dari Somalia, aku membaca Surah Nuh secara agak sirr.
            Acara pengundian doorprice sudah dimulai. Hadianya ada sekitar 100 bingkisan untuk lebih dari 700 peserta. Dalam sekali pengundian diambil 10 nomor yang mana diselingi dengan acara menyanyi dan lomba masak.
            Si Sulung dan Kedua tidak luput dari ritual masa kecil mereka, berantam. Aku melerainya sambil mendamaikannya. Aku ajak mereka beristighfar supaya dapat hadiah. Yang namanya beristghfar, jalan yang paling mudah dilakukan adalah membaca kalimat "astaghfirullaha wa atuwbu ilayh". Istighfar dalam makna yang lebih luas tentu saja lebih dari sekedar ucapan. Hanya saja ucapan yang mudah tidak kita lakukan, maka apalagi jalan yang berat. Seperti halnya bersyukur, maka salah satu jalan yang paling mudah adalah mengucapkan hamdalah.
           Sudah tiga kali pengundian nomor kami juga belum dipanggil. Aku tidak putus asa karena juga berharap hadiah utama jika Allah mengabulkan. Anak-anak bertanya-tanya kenapa nomor kami tidak satu pun dipanggil sambil berharap kotak hadiah itu berupa snack atau buku tulis. Tetapi aku terus saja mengajak mereka untuk sama-sama baca istighfar. Nabi SAW saja paling kurang 70x sehari beristghfar, maka seharusnya kita lebih banyak.
           Akhirnya kami juga beruntung pada pengundian yang ke-4. Nomor 122 dipanggil, kedua anakku kegirangan. Sejenak kemudian nomor 123, aku mengajak kedua anakku untuk mengambil dua buah hadiah hiburan tersebut. Kami memilih di antara kotak-kotak bingkisan kuning yang semua hadiah hiburan sehingga bisa ditebak pilih.
          Segera setelah selingan nyanyian live music, pengundian ke-5 dilakukan. Lagi-lagi nomor kami yang masih tersisa satu lagi juga dipanggil. Lagi-lagi juga dapat hadiah hiburan dengan memilih kotak. Aku menghampiri panitia dan menunjukkan nomor 124. "Oh kamu lagi ya" celetuk seorang panitia. Hehhe... jadi malu juga selain juga dicemburui oleh peserta yang lain yang belum kebagian.
           Kami sangat beruntung, dan juga bersyukur. Ada juga kawan yang sambil bercanda mengatakan kami bermain mata dengan panitia. Ada juga kawan yang minta nomornya minta agar aku yang pegang lalu didoakan supaya beruntung. Walaupun hadiah utama bukan kami yang dapatkan, namun aku sangat bersyukur. Lunch box, penyimpang air dan handuk tebal cukup berguna menemani keseharian kami. Di akhir acara aku ketahui bahwa yang beruntung dapat hadiah utama adalah seorang honorer. Belakangan aku tahu bahwa dia juga cukup sederhana, shalih dan juga dikenal baik. Dan juga sangat mungkin jika beliau banyak istighfar.

Minggu, 18 Oktober 2015

Penguatan Merek Lokal di event PIN & TTG Nasional di Aceh 2015 #SmescoNV

         Berpusat di sekitaran Stadion Sepakbola Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Pemerintah mengadakan acara Pekan Inovasi (PIN) Perkembangan Desa/Kelurahan Nasional yang ke-I dan Gelar Teknologi Tepat Guna (Gelar TTG) Nasional ke-17. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meresmikan pembukaaan kedua pameran tersebut yang berlangsung 7 - 12 Oktober 2015. Lebih dari 5.000 peserta dari lebih 30 propinsi di Indonesia mengambil bagian dalam pameran ini.
        Walaupun pameran ini utamanya menampilkan inovasi perkembangan desa dan penerapan teknologi tepat guna dalam kehidupan bermasyarakat, banyak juga yang mengenalkan produk-produk yang telah lama beredar dan produk-produk baru untuk lebih dikenal masyarakat luas khususnya masyarakat Aceh. Tentu saja produk yang diperkenalkan berhubungan juga dengan tujuan PIN dan TTG, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa teknologi yang dikenalkan bersifat teknologi sederhana, pemakaian yang mudah dan juga dapat ditiru beserta cara-cara pembuatannya. Dan juga tak ketinggalan promosi wisata tiap propinsi tetap ambil bagian di pameran ini.
         Dalam pameran ini terdapat banyak stand-stand dan beberapa hall. Begitu melewati pintu masuk kita akan berhadapan barisan stand pameran di kiri-kanan yang menampilkan teknologi tepat guna dari beberapa propinsi. Terdapat 6 buah hall dimana Hall 1, 2 , 3 dan 4 untuk propinsi-propinsi selain Aceh, Hall 5 khusus untuk dinas-dinas pemerintah propinsi Aceh, ruang pemkot Banda Aceh dan Kemendagri, sedangkan Hall 6 khusus untuk pemerintah kota dan pemerintah kabupaten seluruh Aceh.



        Porsi yang berlebih bagi pemerintah Aceh dan pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Aceh dalam pameran ini bukanlah suatu ketidakadilan mengingat sebahagian besar pengunjung dari masyarakat Aceh yang sangat mungkin akan menjadi konsumen produk UKM Aceh, dan umumnya produk-produk yang ada masih skala lokal setingkat kecamatan, kabupaten atau pun propinsi. Lagi pula tujuan utama adalah mengenalkan inovasi dan teknologi tepat guna.
       Pemerintah pusat melalui sebuah lembaga pemerintahan di bawah naungan Kementerian Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah mempunyai lembaga Smesco sebagai wadah untuk mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia kepada dunia Internasional. Smesco kepanjangan dari "Small and Medium Enterprises and Cooperatives" atau koperasi dan usaha kecil dan menengah. Di situs internet smesco kita bisa melihat berita tentang UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di paviliun propinsi, gallery UKM seperti layaknya di pameran. Untuk pemasaran produk UKM tersedia di situs smescotrade dan juga fanpage media sosial.

Beberapa produk merek lokal di pameran PIN dan TTG 2015
        Umumnya setiap propinsi punya produk dengan merek lokal untuk industri makanan ringan. Dodol Garut misalnya yang sudah terkenal se-Indonesia, nyatanya banyak juga masyarakat yang masih bertanya-tanya, maka dengan pameran ini diharapkan lebih dikenal masyarakat yang kurang akses informasi. Jenis makanan olahan seperti abon, lauk atau ikan kering dan makanan pelengkap lainnya adalah produk UKM setiap propinsi yang paling banyak di stand-stand propinsi. Selain produk industri makanan, batik juga banyak menghiasi stand pameran tentunya dengan corak masing-masing daerah dan juga kain tenun.
         Ada juga propinsi yang memperkenalkan produk ciri khas daerahnya. Papua dan Papua Barat menampilkan produk olahan yang berbahan baku "buah merah" yang berupa sirup, minuman, lotion, masker wajah dan lainnya. Setiap produk dari kedua propinsi tersebut selalu menginformasikan buah merah dari Papua sebagai keistimewaan daerahnya. Layaknya kopi Gayo yang menjadi bermacam ragam produk kopi dan merek di Aceh. Mutiara Lombok juga mengambil dua stand untuk meperkenalkan dan menjual produknya. Kabupaten Tomohon dipenuhi produk bunga hidup dan juga daerah lain dengan kekhasan masing-masing.






   
  
   

   
    
   
  
  






        Di stand Baristan dan LIPI, ada sebuah produk dengan penggunaan teknologi tepat guna berupa alat penjernih udara. Zeta Green menggunakan konsep teknologi nano yang bekerja menghisap udara sekitar, masuk ke dalam tabung penjernih, lalu partikel udara tersebut ditembak sehingga partikel tersebut terpisah dari zat racun dan polutan. Kemampuan satu alat Zeta Green dapat membersihkan udara dalam ruangan 4 x 4 meter dan sudah diproduksi secara massal dan beberapa rumah sakit pemerintah sudah memakainya.


         Selain itu, ada juga beberapa produk lokal di bidang pertanian, peternakan dan teknologi tepat guna yang bisa dijumpai umumnya di stand kementerian dan dinas propinsi. Hanya saja untuk produk berupa alat masih jarang yang memproduksi secara massal. Produk seperti pupuk organik, pestisida alami, pengawet buah-buahan dan asap cair juga terdapat di pameran ini beserta penjelasan teknik cara pembuatannya.
 
         
 





























Batik, kopi dan produk lokal Aceh lainnya.
           Sebagai salah seorang putra daerah, rasanya belum puas jika belum memperkenalkan produk daerah sendiri sebagai wujud cinta tanah kelahiran. Produk Aceh yang dihasilkan dari UMKM yang dibina oleh pemerintah Aceh atau secara mandiri, dapat dijumpai dan terpusat di Hall 5 dan 6.
           Batik khas Aceh tak ubahnya seperti daerah lain dalam promosinya di pameran ini. Pembuatannya dengan cara cetakan dan tidak menggunakan "malam". Beberapa motif batik khas Aceh adalah motif Pintoe Aceh, Rencong dan Bungoeng Jeumpa. Ada juga batik khas Aceh yang terbuat dari semi sutra dengan kisaran harga di atas 400 ribu rupiah. Produksi batik khas Aceh masih dalam skala kabupaten atau propinsi dimana belum diproduksi banyak mengingat batik Aceh belum begitu familiar dan terus berusaha memperbesar pangsa pasarnya terutama di daerah sendiri. 




          Di Hall 5 ada seorang pengusaha muda yang memproduksi kain sarung dengan motif batik Aceh. Umur usahanya baru berjalan 6 bulan. Kain sarung didatangkan dari luar propinsi lalu diwarnai dan digambarkan motif batik khas Aceh. Dengan bermerek Ija Kroeng, mereka pernah menjual kain tersebut hingga ke Norwegia walaupun pembelinya juga putra daerah. Keikutsertaan dalam pameran ini untuk mengenalkan merek dan memperluas pangsa pasar khusus di Aceh, demikian penjelasan pemilik usaha yang juga sebagai model atas produknya sendiri. Ija Kroeng menggunakan konsep industri inovatif seperti produk dari Piyoh yang sudah berjalan sebelumnya. 


           Kopi Gayo, dari dataran tinggi di tengah propinsi Aceh terbukti sebagai kopi terbaik di dunia. Banyak UKM yang sudah memproduksinya dengan nama sachet yang berbeda dengan tetap menyertai tulisan Kopi Gayo, Arabica Gayo atau pun Robusta Gayo. Menurut keterangan seorang peserta pameran, kopi Gayo terbaik adalah kopi jenis Arabica yang sudah dimakan luwak secara liar dimana harganya bubuk kopinya mencapai 70 ribu per 100 gram dan tidak bisa diproduksi secara massal dan kontinyu.
           Beberapa produk lain yang dihasilkan UKM di Aceh seperti sebuah unit usaha di Desa Sibreh Keumude, Aceh Besar sudah memproduksi alat atau mesin untuk pertanian, peternakan maupun industri rumah tangga seperti mesin press bata, mesin penyulingan, semprot pestisida dan lainnya yang masih dalam skala kabupaten. Industri UKM bidang makanan sangat banyak menghasilkan produk makanan olahan seperti ikan asin, abon, ikan kayu, meuloh teupeih, dodol Aceh, dan juga garam cair.
 
 








Kritik dan Saran
         Banyak pihak yang merasa kecewa dengan pelaksanaan acara ini, baik dari peserta maupun pengunjung. Mulai dari masalah ketersediaan listrik, ketersediaan tempat sampah, keberadaan MCK, akses jalan yang sempit, pedagang yang menjajakan dagangannya di jalan masuk hall dan masih banyak kekurangan lainnya. Seharusnya bisa diatasi jika koordinasi antara sesama pihak terkait berjalan lancar terlepas dari kepentingan-kepentingan mencari untung untuk pribadi mengingat dana yang dikucurkan cukup besar lebih dari 13 Milyar dan pameran ini tingkat nasional, bukan setingkat PKA. Belajar dari pengalaman dan kesalahan yang ada, semoga pemerintah Aceh bisa menjadi tuan rumah yang handal dalam menyelenggarakan even pameran nasional di masa datang.

Minggu, 04 Oktober 2015

Tips memulai belajar mengenal memasak

Dari pemula untuk pemula, berdasarkan pengalaman pribadi

         Apakah kita masih menganggap bahwa "rasa lezat" pada masakan itu karena dimasak oleh seorang chef handal..!! Sebenarnya ini salah, maksudnya lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Contoh sederhana gurihnya daging udang, maka tidak pernah ada seorang pemasak pun yang bisa meramu bahan makanan yang menyerupai rasa nikmatnya daging udang, kecuali menggunakan bahan yang serupa seperti daging kepiting. Jadi memang butuh sebuah mindset bahwa makanan enak memang berasal dari bahan-bahan yang enak, hanya saja pemasak meramunya supaya menjadi lebih enak.
        Memasak itu sebenarnya tidak ada benar salahnya. Berbeda selera dengan selera umum pun bukan masalah selama konsumsi pribadi. Yang jadi masalah adalah ketika menghidangkan selera yang berbeda dengan selera umum. Alih-alih tampil beda tapi tidak bisa diterima. Terlalu manis, terlalu asin, terlalu pedas mungkin hal yang dihindari publik, kecuali letaknya benar seperti telur asin atau makanan serba pedas di Meksiko.
        Berikut tips-tips yang mungkin bisa menjadi share pengetahuan berdasarkan pengalaman memasak :

1. Pengunaan garam
        Garam adalah bumbu masak secara umum yang sangat banyak digunakan dalam hampir semua makanan. Rasa asin hanya ditemukan pada garam. Jadi garam itu tak tergantikan. Sebenarnya pengaruh garam pada masakan adalah lebih sebagai "penyeimbang rasa", yang mana jika ada campuran rasa yang dinilai kurang pas, maka ditambahkan garam secukupnya akan terasa nikmat.
        Dalam sebuah situs dijelaskan bahwa garam sangat bagus bagi metabolisme tubuh, kecuali bila dipanaskan atau digoreng akan menjadi racun bagi tubuh. Hal ini bertolak belakang dengan cara masak secara umumnya, apalagi masakan kari dan daging-dagingan. Rasanya seorang pemasak boleh dilabeli pintar masak jika menggunakan garam sesedikit mungkin.

2. Bahan-bahan masak yang baik.
          Tentu saja kita harus menggunakan tomat yang bagus untuk memasak, ikan segar, bumbu dari biji yang matang, sayur segar dan lainnya. Kenali bahan-bahan tersebut seperti ikan yang segar dilihat dari cerah matanya, cembung matanya dan insangnya, daging yang segar dari teksturnya, kenyalnya dan merahnya. Banyak membaca sangat membantu kita.

3. Kenali cara dan teknik memasak
         Terlalu banyak cara memasak, seperti merebus, membakar, memanggang, menumis, mengukus dan lainnya. Beberapa sering dipakai dan ada yg jarang dipakai. Perlu dicoba.

4. Perhatikan tampilan masakan.
         Tampilan menggugah selera. Tiada seorang chef pun membantahnya. Hanya saja, lidah tak bisa berbohong, karena yang namanya rasa dan selera tetaplah di lidah, bukan di tampilan atau merek.
      Dengan menambahkan hiasan seledri, bawang prei atau lainnya dan juga tat letak yang baik maka tampilan makanan akan lebih meningkatkan selera makan.

5. Lidahi (kecaplah) setiap bahan dan bumbu makanan.
         Mengecapinya atau merasakan dengan lidah dapat dirasakan secara langsung atau pun tak langsung. Kita bisa nikmati pedasnya cabai merah berbeda dengan cabai rawit di bumbu sambal buah. Pedasnya cabai rawit lebih dari cabai merah, tetapi cabai rawit lebih gurih dan ada sedikit rasa manis. Kenali bedanya lada putih dan lada hitam. Kenali minyak goreng yang paling nikmat untuk menumis yaitu minyak wijen. Belajarlah mengecap dan membedakan rasa.

6. Kenali alat dan sarana memasak.
          Nasi yang dimasak kayu lebih nikmat dari pada dengan kosmos, apalagi minyak lampu. Stainless steel terutama yang ada garis-garisnya itu bahan yang anti lengket dan sangat cocok untuk memasak teknik menumis. Membuat sambal dan menguleknya lebih nikmat di atas cetakan batu atau tanah liat dari pada di besi. Dan masih banyak perbedaan lainnya.

7. Kenali cara dan menu makan sehat.
          Makanan nikmat identik dengan pengundang penyakit. Kalau dipikir wajar saja karena Tuhan memang Maha Adil, orang berpenghasilan rendah makanannya tidak begitu sedap dan penyakit yang didapat pun tidak begitu parah, begitu juga sebaliknya. Makanan itu juga sangat mempengaruhi kesehatan. Menambah pengetahuan tentang menu sehat makan akan menjadi pertimbangan untuk memasak masakan harian kita.

Rabu, 30 September 2015

Inilah Calon Potensial Gubernur Aceh di Pilkada 2017 yang belum dikenal

        Di sebuah negeri yang dihuni masyarakat dengan berbagai suku, negerinya para aulia, serambinya Mekah, walau apa pun keadaannya yang mungkin tetap saja disebut seperti itu, akan diadakan sebuah acara pemilihan raya, pilkada, pemilihan kepala daerah. Tentu saja kehebohan terjadi menjelang piasan raya. Banyak wajah-wajah lama yang menghiasi pergelaran raya dengan sedikit dihiasi bintang kecil yang bermunculan. Apa sih enaknya jadi Gubernur.!!! Sepintas lalu masyarakat tahu semua, tapi bagaimana seluk beluk nikmatnya jadi GubWagub ramai yang tidak tahu.
        Hingga saat ini ada lima pasangan bakal calon Cagub dan Cawagub walaupun pendaftaran belum dimulai atau pun belum ditutup dan sangat mungkin akan bertambah. Banyaknya bakal Cagub dan Cawagub Propinsi Aceh ini mungkin menandakan bahwa rakyat Aceh suka menjadi pemimpin. Sah-sah saja, asalkan memenuhi syarat mampu, jujur dan amanah. Jika tidak, maka berarti bukan calon pemimpin, tetapi “pemimpi”. Tentu saja maknanya sangat jauh berbeda, tetapi jika dirangkai kedua kata tersebut bisa menjadi kalimat yang sempurna. Contohnya “pemimpin mewujudkan mimpinya para pemimpi”, “pemimpin itu bukanlah para pemimpi”, “banyak pemimpi ingin jadi pemimpin”, “banyak orang tak punya mimpi dan tak mau dipimpin”, dan masih banyak lagi rangkaian kata-katanya.
        Waktu semakin berlalu dan perubahan itu pasti. Langit Aceh semakin meriah. Ucapan selamat hari-hari besar semakin menghiasi koran-koran regional, tabloid dan media lainnya. Jurus-jurus tebar pesona sudah dibuka. Poster-poster liar bertebaran dimana-mana. Rambu lalu-lintas yang tertutupi poster semakin mengganggu pengguna jalan. Silahkan saja asalkan tidak mengganggu ketertiban umum. Sementara ini kondisi Aceh masih dalam tahap kampanye pasif. Tak ketinggalan para tim sukses mulai terbentuk dari kubu masing-masing.
        Ketika batas final akhir pendaftaran Cagub dan Cawagub Aceh 2017, masyarakat Aceh sungguh sangat dikejutkan oleh kemunculan sesorang sosok yang dulunya menghiasi hari-hari masyarakat Aceh. Sosok itu adalah “Gam Cantoi” dengan menggandeng pasangan yang realistis “Cet Bumoe” (menghiasi bumi – red) sebagai Cawagubnya. Seluruh Aceh gempar, karena hampir tidak ada orang Aceh yang tidak kenal Gam Cantoi. Seakan-akan Gam Cantoi turun gunung untuk menyelesaikan semua hajat orang di Aceh. Tentu saja dengan dukungan massa yang banyak dan segala syarat sudah dipenuhinya.
        Sekilas tentang Gam Cantoi ini adalah bukanlah Gam Cantoi yang menghiasi koran dulu, yang mana “cantoi” dalam bahasa Aceh itu diartikan sebagai orang yang tersangkut dalam mengerjakan banyak pekerjaan tetapi tidak pernah selesai satu pun, cokeh-cokeh saja. Tetapi ini adalah sosok Gam Cantoi yang lain yang telah ber-revolusi mental ke arah yang baik, punya akhlak yang baik, pintar dan berwawasan luas, punya integritas, kaya dan dermawan, mampu, amanah dan dapat dipercaya. Sosok Gam Cantoi versi ini cukup potensial jadi Gubernur karena selain dinilai mampu, juga dianggap punya nilai jual dan juga “terkenal”. Ini demokrasi, segalanya mungkin terjadi. Selain itu sang Gam Cantoi ini juga punya istri tiga orang wanita, yang mana ketiganya sangat akur, yang mana ini bisa menjadi bukti bahwa Gam Cantoi bisa memimpin keluarga-keluarga nya.
       Hari demi hari rakyat Aceh akan sedang memasuki masa kampanye aktif. Pemerintah sementara berharapkan agar masing-masing Cagub dan Cawagub senantiasa menyampaikan idenya dalam kampanye dengan baik, santun, tidak menjelekkan pihak-pihak lain, apalagi sampai melakukan kampanye hitam. Silahkan memuji diri sendiri yang jangan menjelekkan yang lain. Malam-malam di Aceh sebagian terasa seperti malamnya hari raya, banyak mercon yang men-cet langet (menhiasi langit) Aceh. Pemerintah sangat toleran asalkan tidak membakar mecon yang….. “duar… bomb” yang bisa mencedarai sesama. Silahkan menyampaikan janji-janji kepada masyarakat. Karena janji itu selalu tempatnya di depan, tempatnya di awal masa. Walaupun masyarakat hanya makan janji, tetapi akan sering ditipu janji dan angan-angan, apalagi wanita yang sudah termakan dan tertipu janji, kasihan…
        Gam Cantoi, Cet Bumoe beserta tim sukses mereka juga tidak ketinggalan mengadakan kampanye di lapangan yang luas. Tentu saja pada hari – H, tempat dan segala sarana telah disiapkan. Masyarakat Aceh amat sangat memadati lapangan tersebut, bahkan untuk masuk saja susah. Hampir semuanya sukarela menghadiri kampanye Gam Cantoi karena rindunya akan sosok tersebut. Yang jelas mereka mengantri bukan untuk jadup dan uang hari raya. Gam Cantoi sumringah tanpa salah tingkah.
        Ketika Gam Cantoi naik ke podium, masyarakat memberikan applause yang sangat meriah. Masyarakat menantikan untaian kata-kata ceramahnya. Kata-katanya sangat jelas, fasih dan mudah dimengerti semua lapisan. Gam Cantoi memaparkan program pro-rakyatnya sebagai berikut :
•    Membangun pendidikan Aceh agar lebih baik
Menggratiskan biaya pendidikan atau meminimalkannya, mengadakan beasiswa, memperbaiki kualitas guru, mengadakan perlombaan ilmiah
•    Membangun sektor pertanian Aceh
Pengadaan bibit unggul, subsidi pupuk, penyuluhan, membuat dan memperbaiki waduk
•    Membangun peternakan dan perikanan Aceh
Pengadaan benih unggul, pencegahan hama dan penyakit
•     Membangun sarana dan prasarana umum
Membangun jalan, membangun drainase jalan, membangun halte dan transportasi umum
•     Mendamaikan kelompok-kelompok agama di Aceh yang tidak sesat
Menjadi fasilitator terhadap perbedaan keanekaragaman pemahaman yang berbeda tetapi belum tentu sesat sehingga menimbulkan rasa aman dan damai dalam beribadah, dan bersama-sama masuk surga agar supaya bukan hanya satu kelompok saja yang masuk surga karena surga itu hak Allah
•     Menggunakan semua putera daerah Aceh
Menyamaratakan dan memanfaatkan semua putera Aceh dari berbagai kab/kota sehingga tidak timbul golongan masyarakat kelas satu, dua atau selanjutnya.
•     Menguatkan sarana keagamaan islam, dayah, pasantren modern dan lainnya
•     Menguatkan seni dan kebudayaan Aceh
Membuat pertunjukan seni dan menjaganya sehingga tidak timbul tarian erotis
•     Membangun pariwisata Aceh berbasis syariah
Membangun ekonomi masyarakat dari sektor pariwisata dalam bingkai syariah sehingga tidak bermunculan tempat-tempat bermesum ria
•     Menyarankan orang Aceh agar tidak bermuat maksiat, baik di Aceh maupun kota-kota luar Aceh
(kalau yang ini tidak perlu dibahas)
•     Merovolusi mental birokrasi pemerintah Aceh supaya hilang atau berkurangnya penyakit korupsi, kolusi, nepotisme, "pat kuteken" menjadi birokrasi yang mudah, transparan dan terpercaya.
      Dan program-program pro-rakyat lainnya.

        Setelah memaparkan program-programnya tersebut, masyarakat kembali riuh riah senang dan terharu mendengarnya. Beberapa jelas mengerti program tersebut dan banyak yang ikut-ikut mengerti. Masyarakat yakin jika Gam Cantoi ini adalah benar-benar pemimpin yang dinanti-nanti, dia bukan pemimpi. Masyarakat berdesakan untuk menyalami Gam Cantoi walaupun hanya sekedar bersentuhan ujung jarinya.
        Anehnya, tampak dari kejauhan seorang wanita perkasa, berjalan cepat membelah lautan manusia, sambil membawa gayung air lalu menyiram Gam Cantoi, “Beudoh hai bang euk, uroe ka Suboh” (bangunlah abang, hari sudah Subuh), istrinya membangunkan Gam Cantoi versi pemimpi yang mau jadi pemimpin. Gam Cantoi segera bangun menunaikan kewajiban di samping takut istri juga sebagai alasan. “Wah, kenapa ini hanya ada dalam dunia mimpi”, keluh Gam Cantoi.
        Jika seandainya istri Gam Cantoi menunda dalam waktu selama “sibak rukok treuk” (sebatang rokok lagi), maka mungkin saja kita bisa melihat gambaran kehidupan masyarakat Aceh yang damai, beradab, makmur sejahtera walau hanya dalam mimpi. Tapi yakinlah itu juga mimpinya semua rakyat Aceh. Walau pun begitu, adalah sebuah keanehan jika rakyat hanya berpangku pada pemimpin dan juga selalu menyalahkan pemimpin. Dan lebih aneh lagi jika ada pemimpin yang hobi menipu rakyatnya. Aceh yang sejahtera bukanlah hanya dalam mimpi, yang tidak mungkin direalisasikan dengan hanya mengganti seorang pemimpin dan juga dalam waktu sibak rukok treuk. Semuanya lapisan masyarakat punya peran masing-masing tanpa perlu terlalu mencari salah siapa.

......####.... yang merasa disentil mohon tidak marah ......####.....   


Senin, 06 Juli 2015

Matematika itu mudah dan indah

Sudah dimaklumi bahwa setiap manusia yang lahir akan membawa kemampuan berpikir, kemampuan berlogika dan kemampuan analisa yang umumnya setiap orang punya kemampuan rata-rata. Tentu saja ada banyak jenis kecerdadan lainnya. Kecerdasan ini, selain juga karena bawaan gen orang tua, ada faktor lain yang lebih menentukan seperti usaha lingkungan.

Ada sebuah ungkapan bahwa ada 2 mata pelajaran yang sebenarnya bukanlah sebuah ilmu pengetahuan, melainkan kedua mata pelajaran itu adlah Bahasa dan Matematika. Bahasa memudahkan kita berkomunikasi dan Matematika memudahkan kita berlogika dan analisa. Bahasa butuh banyak menghafal sedangkan Matematika butuh banyak dimengerti dan dipahami. Hampir semua aspek kehidupan selalu menggunakan konsep matematika.

Dulu, ketika angka 0 (nol) itu masih sebuah misteri, yang mana ketika itu manusia menganggap bahwa 0 sama dengan tidak ada, maka keadaan ini sangat menghambat perkembangan Matematika. Itu adalah era kegelapan (dark age) nya Matematika hingga akhirnya Al Khawarizmi membuktikan adanya angka 0. Singkat kata 0 itu menggambarkan sesuatu yang mungkin ada, tetapi keadaannya sedang tidak ada sedangkan "tidak ada" itu adalah tidak mungkin ada dan tidak bisa diangkakan.

Jika dibandingkan antara Matematika dengan ilmu sains yang berdekatan seperti fisika dan kimia, Matematika pembuktian kebenarannya cukup pada selembar kertas yang kita tulis segala penjelasannya, sedangkan fisika dan kimia butuh penelitian sehingga diketahui aturan akan hukum alam atau hukum sebab akibat. Tidak akan pernah ada penelitian di bidang Matematika kecuali Matematika terapan seperti statistik.

Logika murni itu hanya ada dalam matematika. Sains butuh "rujukan" ketika mengungkapkan fakta yang baru. Rujukan bisa berupa : berdasarkan penelitian..., menurut....., para ahli sepakat bahwa .......; tetapi dalam Matematika tidak dibutuhkan rujukan. Yang perlu dimengerti adalah cara pembuktian rumus, aturan atau pun pernyataan. Matematika juga tidak butuh rujukan, maka objektifitas kebenaran jauh lebih besar. Karena jauh dari subjektivitas (berdasarkan penelitian dan pendapat para ahli), maka Matematika tidak menyesatkan.

Walaupun Matematika itu pasti, tetapi tetaplah punya keunikan. Matematika punya bilangan prima yang mana tidak ada faktor pembagi dan juga semua bilangan bulat bisa dibentuk dari perkalian bilangan bilangan prima. Bilangan irrasional umumnya unik dan mewakili peraturan alam yang sudah ada seperti π (phi) adalah konstanta keliling dibagi diagonal lingkaran, atau e sebagai angka natural yang mana seakan akan banyak bagian alam ini yang jika dibagi mendekati nilai tersebut.

Misteri juga ada dalam Matematika. Jika a + b = c , maka pernyataan itu bisa diwakili dengan garis bilangan (garis itu dimensi satu). Jika a^2 + b^2 = c^2, maka ini diwakili dengan gambar segitiga (teorema phytaghoras yang mana gambar/luas adalah dimensi dulu). Bayangkan jika a^3 + b^3 = c^3 ditemukan (mgkn dgn konstanta tertentu), maka akan sangat banyak loncatan ilmu pengetahuan yang begitu dahsyat. Mungkin saja ini penyelesaiannya dalam bentuk ruang dimensi 3.

Jadi tidak perlu benci Matematika. Alam semesta yang kompleks ini tentu saja ada pola Matematika, hanya saja kita yang tidak tahu kompleksitas kesukarannya. Jika melihat bilangan beserta simbol-simbol itu adalah sesuatu yang membosankan, maka membaca teori adalah sesuatu yang lebih membosankan dan tidak mendapatkan kepastian. Hingga jika terlalu banyak membaca teori, hampir hampir kita tidak bisa membedakan yang mana fakta dan yang mana opini.

So, jika ingin menguji logika, ayo kita bermatematika.

Sabtu, 27 Juni 2015

Judulnya Andaikan

            Andaikan melahirkan normal itu mudah dan tidak sakit, mungkin kasih sayang ibu tidaklah besar. Jika anaknya durhaka dan berbuat mungkar, ibunya akan berkata "pergilah, berbuatlah sesukamu, aku akan melahirkan anak lagi yang rasanya seperti gigitan semut api". Apalagi andaikan tidak perlu menyusui.
           Andaikan kita berumur 100 tahun lebih dan selalu dalam keadaan sehat sambil terus menua, kita akan melihat orang terdekat meninggal satu-satu, laksana daun daun yang berjatuhan, merasakan kesepian, tua dan ketinggalan dimakan zaman, merasa seperti nisyan mansiyya yaitu orang2 yang dilupakan. Bahkan kerinduan akan kematian yang baik akan sangat diharapkan.
           Andaikan obat itu manis, sejuk, hangat, tidak pahit dan sakit, maka orang tidak akan pernah jera berbuat salah, tidak akan jera bila terluka, atau malah rindu ingin terluka karena obat. Tidak ada lagi kehati-hatian. Balap liar semakin marak. Andaikan emas dan perak itu bisa dibentuk dan bisa bersenyawa dengan elemen lain, maka mungkin tak akan ada harganya. Tak akan ada lagi yang namanya logam mulia.
           Andaikan yang buatan itu lebih baik dari pada yang alami, maka kaum atheis akan berpesta pora mengingkari tuhan. Tak akan mungkin ikan lele ternak lebih nikmat dari pada lele alam. Tak mungkin pestisida buatan lebih baik dari pada alami. Tak mungkin gaharu perkebunan lebih mahal dari pada gaharu alami.
            Andaikan kita tidak punya rasa takut, maka perang terjadi tiada henti, kematian karena laka lintas pun akan sangat banyak. Atau banyak juga mati konyol lainnya.
Andaikan nafsu sex dicabut dari laki-laki, maka istri akan merasa tiada harga. Anak gadis tak akan ada yg melamar. Kecantikan tiada gunanya. Para pelacur murahan akan semakin hina. Apalagi jika nafsu tsbt dicabut baik dari laki-laki ataupun perempuan.
            Andaikan keadilan sejati bisa wujud di kehidupan dunia, maka tidak perlu diciptakan akhirat. Andaikan kejahatan tak ada, maka adanya polisi akan jadi sia-sia. Andaikan sakit, virus dan bakteri tidak ada maka rumah sakit tidak akan berguna
            Terlalu banyak pengandaian, yang mana semua pengharapan itu tidak mungkin terjadi. Andaikan kata "andaikan" bisa kita hilangkan di benak kita, maka kita akan menjadi jiwa yang selalu bersemangat. Tapi manusia itu memang makhluk tukang keluh, jika mendapat kebajikan dia kikir, kecuali orang yang menjaga shalatnya.